MY JURNAL: AN INTRO

Ini adalah kali pertama setelah beberapa lama aku menulis jurnal. Biasanya aku menulisnya menggunakan buku tulis, namun kali ini kucoba untuk melalui halaman ini. 

Ada banyak peristiwa yang terjadi didalam kehidupanku mulai dari yang mengundang tanya, tawa, hingga air mata. Menariknya semua ternyata memberi pelajaran hidup untuk diri yang tak sempurna ini. Tuhan berikan banyak orang dan pengalaman silih berganti yang membuat hidupku menjadi lebih hidup. Saat aku menyadari setiap hikmah yang terkandung dalam sebuah peristiwa yang aku alami, di saat itulah aku merasa tuhan memiliki rasa sayang yang begitu besar untuk aku. Meski kadang peristiwa yang hadir tak selalu memberikan rasa yang manis. Ada kalanya dia hadir dengan rasa pahit yang begitu kuat hingga aku ingin menolaknya masuk. 

Meski menulis jurnal adalah sebuah kebiasaan, nyatanya aku terkadang canggung untuk menuliskan apa yang menjadi isi hatiku. Ada banyak keraguan yang masih terselip tatkala aku mencoba untuk menuliskan apa yang aku inginkan. Seperti ada perintah dalam kepalaku untuk tak menuliskan terlalu jujur, frontal, atau terbuka untuk sesuatu hal yang terjadi dalam hidupku, apa yang kurasa, hingga apa yang menjadi isi perasaan. Aku cenderung terlalu membatasi diriku sendiri untuk hal itu. Mungkin bagi sebagian orang ini terkesan alay dan beranggapan, ah apa sih susahnya bercerita. Namun jujur, aku benar-benar tak kuasa menuliskan dengan gamblang gambaran isi kepalaku saat ini meski aku sangat menginginkannya. 

Mengapa demikian? Well, aku sendiri pun tak mengetahuinya. Apakah karena pengaruh dari sifatku sendiri yang tak suka mengekspos diri terlalu dalam, atau karena memang aku sebenarnya introvert yang terbungkus dalam wadah ekstrovert?! Bingung kan dengan pemilihan kalimatku? Pun demikian dengan aku. Aku akan 'rame' di lingkungan orang yang aku kenal dekat dan aku akan 'anteng' di lingkungan orang baru. Aku suka menjadi pengamat saat aku berada di lingkungan baru dan itu menyenangkan. Dan pandangan orang-orang saat pertama kali berkenalan atau bertemu selalu sama = jutek, judes, angkuh, galak. Hahaha, itu sangatlah benar, meski aku tak sengaja menyampaikan pesan tersebut ke orang baru yang mengenalku. 

Ya, inilah aku dengan segala kekuranganku yang aduhai. Aku tak mencoba untuk menutupinya. Aku akan sangat tergantung dengan aura yang kau sertakan bersama denganmu saat berkenalan denganku.  

Komentar

Postingan Populer